Akhir-akhir ini, budidaya udang menjadi salah satu bisnis yang ramai dilakukan. Alasannya simpel; jika dilakukan dengan benar, bisnis ini bisa mendatangkan keuntungan yang lumayan. Salah satu jenis udang yang umum dibudidayakan adalah udang vaname. Udang ini menjadi favorit para pebisnis karena tingkat keberlangsungan hidupnya yang tinggi, serta daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit. Untuk merawatnya pun, hanya diperlukan tambak yang proper. Memangnya, seperti apa tambak udang yang dibutuhkan?
Apa itu tambak udang?
Dalam budidaya udang vaname, dibutuhkan sebuah tambak untuk menjadi tempat keberlangsungan hidup udang tersebut. Umumnya, tambak bisa terbuat dari kolam tanah langsung atau kolam tanah yang telah dilapisi material geomembrane dengan banyak kegunaan.
Apa saja jenis tambak udang?
Saat akan membuat tambak udang vaname, ada beberapa jenis tambak yang bisa Anda pilih. Agar lebih mudah, berikut kami telah membagi jenis tambak udang berdasarkan pada padat tebar benur udang tersebut:
1. Tradisional
Pertama, ada tambak tradisional. Tambak satu ini adalah jenis tambak yang paling sering digunakan karena perawatannya relatif mudah. Pada tambak jenis ini, tingkat padat tebar yang rendah membuatnya memiliki tingkat produktivitas yang rendah pula. Namun, tambak jenis ini menurunkan risiko udang untuk terkena suatu penyakit.
2. Semi Intensif
Berikutnya adalah tambak semi intensif yang lebih produktif dari tambak tradisional. Tambak jenis ini cocok digunakan para petambak yang ingin menghasilkan panen cukup besar, tetapi tidak cepat menghasilkan pencemaran air.
Pencemaran air yang dimaksud berasal dari pakan yang digunakan karena mengandung berbagai senyawa yang merugikan lingkungan. Dengan berkurangnya kemungkinan senyawa merugikan tersebut menumpuk, maka Anda tidak perlu khawatir dengan kualitas air serta kualitas udang yang dihasilkan.
3. Intensif
Di atas tambak semi intensif, terdapat tambak yang dinamakan tambak intensif. Tambak jenis ini bisa dibuat dengan kolam tanah langsung, tapi pada umumnya menggunakan geomembrane agar tingkat erosi tanah bisa berkurang.
Pada tambak jenis ini, kedalamannya juga dilebihkan agar bisa menampung jumlah udang yang jauh lebih banyak. Berbeda dari tambak sebelumnya, tambak intensif berpotensi menghasilkan limbah yang jauh lebih banyak sehingga membutuhkan perawatan ekstra.
4. Super Intensif
Tambak dengan padat tebar tertinggi disebut sebagai tambak super intensif. Pada tambak jenis ini, tentu saja tingkat produktivitasnya sangat tinggi jika dibandingkan tambak lainnya. Namun, pemeliharaan tambak ini membutuhkan biaya yang lebih mahal. Selain karena efek pencemaran yang akan timbul, tambak ini juga memerlukan asupan oksigen yang tinggi sehingga dibutuhkan beberapa alat khusus untuk menghasilkan oksigen tersebut.
Pembuatan tambak udang & komponennya
Pada proses pembuatan tambak udang vaname, ada banyak hal yang perlu diperhatikan. Jika tambak dibuat dengan benar, maka produktivitas dari tambak tersebut pastinya akan menjadi optimal. Berikut adalah beberapa faktor yang harus Anda pertimbangkan saat membuat tambak udang:
1. Ukuran tambak
Untuk menghitung ukuran tambak yang dibutuhkan, diperlukan juga perencanaan mengenai jumlah dan padat tebar benur udang. Umumnya, setiap m2 lahan tambak bisa digunakan untuk 50-100 ekor benur. Hal ini dilakukan karena udang memiliki sifat kanibalisme jika dibiarkan berdesak-desakan.
Untuk menjaga kualitas air, lazimnya kedalaman tambak tersebut dibuat dengan ukuran maksimal 1 meter. Namun, jika Anda memilih untuk membuat tambak intensif atau super intensif, maka kedalaman perlu ditambah untuk mencegah tambak menjadi terlalu padat.
2. Kualitas air tambak
Hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah kualitas air yang akan digunakan. Disarankan, air yang digunakan adalah air laut murni yang memiliki tingkat keasinan di atas 15 ppt. Jika menggunakan kolam tanah, maka tanah tambak harus memiliki tingkat keasaman atau pH sekitar 7,5 hingga 8,5. Selama penggunaan tambak, disarankan air diganti setiap 60 hari untuk menjaga kualitasnya.
3. Persiapan & material
Persiapan material sangatlah penting, terutama jika Anda memilih untuk membuat tambak intensif dan super intensif. Selain menyiapkan kincir, turbo jet, dan blower untuk menambah oksigen di kolam, hal lainnya yang perlu Anda persiapkan adalah material geomembrane.
Geomembrane merupakan geosintetik yang memiliki sifat impermeable. Material ini penting untuk menjaga air agar tidak merembes ke tanah yang bersifat permeabel. Dengan begitu, potensi erosi tanah pun bisa dikurangi dengan drastis. Selain itu, material ini juga digunakan agar pembersihan kolam menjadi lebih mudah.
Jadi, begitulah kira-kira jenis tambak udang serta beberapa persiapan yang harus dilakukan jika Anda berencana untuk memulai bisnis yang satu ini. Jika Anda bingung di mana bisa menemukan material geomembrane untuk tambak udang, Geosinindo solusinya! Geosinindo menyediakan geomembrane yang mempunyai bahan lapis kedap dan cocok untuk digunakan sebagai material pembuatan tambak. Untuk informasi lebih lanjut hubungi kami di sini!
Comments