Non-woven geotextile merupakan material geosintetik yang terbuat dari bahan non-woven atau sulam tusuk. Jenis material yang bersifat permeabel ini pada dasarnya adalah kumpulan dari serat polimer yang terbuat dari polypropylene.
Untuk menghasilkan selembar non-woven geotextile, ada proses panjang yang perlu dilalui terlebih dulu. Penyatuan kumpulan serat yang tidak beraturan ini dilakukan dengan memanfaatkan teknologi bonding, interlocking, atau kombinasi keduanya.
Non-woven geotextile memang hanya berbentuk lembaran, namun perannya dalam pekerjaan teknik sipil sangat krusial. Tujuan rangkaian proses yang panjang dalam menghasilkan selembar non-woven geotextile adalah untuk memastikan kualitas dan keamanan material.
Untuk pemanfaatannya, non-woven geotextile bisa digunakan dalam banyak hal dan kemungkinan besar sudah pernah Anda temui dalam kehidupan sehari-hari. Material ini umumnya dipakai pada proyek perkuatan tanah (salah satu metode perbaikan tanah dalam bidang teknik sipil).
Di artikel ini, Anda akan mendapat informasi tentang sederet fakta non-woven geotextile, mulai dari Lebih tahan lama dibandingkan material organik, menghemat waktu konstruksi, hingga mendukung SDG (Sustainable Development Goals). Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
1. Lebih Tahan Lama Dibandingkan Material Organik
Penerapan teknologi bonding, interlocking, atau kombinasi keduanya untuk membuat selembar non-woven geotextile bisa berupa proses kimiawi, mekanik, termal (dengan panas), atau solvent.
Non-woven geotextile yang telah menyatu tak lagi menjadi serat terpisah, namun berubah menjadi suatu lembaran utuh berpori dan memiliki kekuatan tarik yang tinggi.
Inilah yang membuat non-woven geotextile lebih tahan lama dibandingkan material organik. Ketahanan non-woven geotextile sangat baik terhadap perubahan suhu, cuaca, bahan kimia, bahkan mikroorganisme. Faktor ini juga yang yang membuat material geosintetik ini memiliki kegunaan yang luas, mulai dari fungsi filtrasi pada pengolahan air hingga pembuatan geobag.
2. Menghemat Waktu Konstruksi
Penggunaan non-woven geotextile mampu menghemat waktu konstruksi yang signifikan. Sebab, non-woven geotextile mengganti bahan konstruksi massal lainnya. Artinya, penggunaannya dapat memperkuat infrastruktur, pasokan drainase, dan fungsi penghalang sehingga mengurangi penggunaan material timbunan.
Soal biaya, biasanya muncul anggapan bahwa material sustainable untuk suatu proyek infrastruktur atau konstruksi akan berharga mahal. Namun, tidak demikian dalam kasus geosintetik. Pada kenyataannya, non-woven geotextile memberikan keuntungan finansial dan penghematan energi yang besar.
Penghematan ekonomi pada pembelian dan pengangkutan agregat, tanah, dan pasir biasanya sudah cukup men-cover biaya. Selain itu, pengurangan aktivitas di lokasi terkait, penempatan serta pemadatan tanah dan agregat menawarkan penghematan biaya dan lingkungan lebih lanjut.
Mengganti dinding penahan beton dengan geosintetik, misalnya, dapat memperkuat struktur tanah. Struktur beton biasanya perlu dibangun dalam panel dengan penutup terkait dan waktu pengeringan. Hal ini berbeda dengan dinding tanah yang diperkuat dengan non-woven geotextile.
Dinding tanah yang diperkuat dengan non-woven geotextile dapat dengan cepat dirakit dan bisa segera dipakai untuk berbagai konstruksi, misalnya jalan dan kereta api. Jadi, dapat secara efektif mengurangi periode program konstruksi dan overhead terkait.
3. Mempunyai Durabilitas yang Baik Sehingga Menghemat Biaya Pemeliharaan
Salah satu atribut terpenting dari infrastruktur apa pun adalah daya tahan. Berbagai infrastruktur, seperti jalan, jembatan, bangunan, dan struktur penting lainnya harus mampu bertahan selama mungkin.
Non-woven geotextile memberikan kontribusi penting untuk banyak aspek konstruksi sustainable, salah satu yang paling signifikan adalah daya tahan. Bahan geosintetik dapat memberikan rentang hidup yang panjang dan berguna untuk proyek yang menggunakannya, mempertahankan kinerja selama beberapa dekade, dan terkadang dengan potensi mampu bertahan lebih dari 100 tahun.
Jika digunakan sebagai lapisan pemisah batuan di jalan raya, durabilitas geosintetik bisa mencapai 30-40 tahun. Sedangkan sebagai lapisan aspal, geosintetik dapat mengurangi biaya perawatan dan umur instalasinya 2-3 kali lebih durable dibanding instalasi yang sama tanpa geosintetik.
Non-woven geotextile juga merupakan komponen penting dari dinding vertikal, penyangga jembatan, serta prasarana transportasi. Pembangunan menggunakan non-woven geotextile diperkirakan bisa bertahan hingga 50 tahun atau lebih sehingga menghemat biaya pemeliharaan.
Kinerja non-woven geotextile yang paling lama umumnya digunakan di TPA dan aplikasi perlindungan air tanah lainnya. Umur kinerja yang diharapkan dari non-woven geotextile di lokasi TPA adalah lebih dari empat abad. Non-woven geotextile tidak hanya digunakan dalam jangka waktu yang sangat lama, namun juga melindungi air tanah, lingkungan, dan kesehatan manusia dari limbah.
Keunggulan non-woven geotextile dibandingkan bahan tradisional seperti pasir, batu, tanah, dan beton tidak ada habisnya. Geosintetik juga relatif lebih hijau dan lebih hemat energi, menghasilkan lebih sedikit gas rumah kaca daripada material lainnya.
Jadi, jelas bahwa salah satu kontribusi terbesar non-woven geotextile sebagai geosintetik untuk keberlanjutan yang memiliki daya tahan yang baik.
4. Menghemat Penggunaan Material Timbunan untuk Konstruksi Badan Jalan
Geosintetik telah digunakan dalam pembangunan infrastruktur selama beberapa dekade. Namun, potensinya dalam hal manfaat berkelanjutan belum terlalu direalisasikan. Sebagian besar manfaat lingkungan dari penggunaan non-woven geotextile adalah menghemat penggunaan material timbunan untuk konstruksi badan jalan.
Pengurangan penggunaan material timbunan memiliki banyak manfaat berkelanjutan yang signifikan, termasuk namun tidak terbatas pada:
● Pengurangan penggunaan material timbunan dapat melestarikan sumber daya alam.
● Pengurangan penggalian dan pengerukan mengurangi dampak pada habitat alami, flora, dan fauna.
● Pengurangan penggalian mengurangi dampak pada air tanah.
● Pengurangan ekstraksi material timbunan mengurangi energi dan emisi.
● Pengurangan transportasi material timbunan mengurangi energi dan emisi.
● Mengurangi penggalian di lokasi dari bahan yang tidak cocok dapat menekan penggunaan energi dan emisi.
● Mengurangi penempatan material timbunan di lokasi dapat menekan penggunaan energi dan emisi.
Semua hal di atas juga biasanya dapat mengurangi dampak keuangan, sehingga sekaligus membantu perkembangan ekonomi yang berkelanjutan.
Sementara material timbunan sangat penting untuk konstruksi jalan raya, ekstraksi melalui penggalian dan pengerukan tidak hanya dapat merusak lingkungan, tapi juga mengakibatkan konsumsi energi dan emisi. Tambang juga berdampak signifikan pada lahan yang ditempati. Jadi, ekstraksi material timbunan adalah praktik global yang dapat berdampak pada lingkungan.
Menurut USGS, penggalian bisa berdampak pada geomorfologi, kualitas air, keanekaragaman biota, dan air tanah. Menurut Environment Foundation di Selandia Baru, dampak utama terhadap lingkungan dari pengerukan adalah:
Gangguan langsung dan perubahan fisik dasar laut.
Suspensi sedimen dan perubahan terkait kualitas air.
Pelepasan dan remobilisasi kontaminan pada atau di dasar laut.
Perubahan hidrodinamika lokal dan pola pengendapan sedimen.
Ada beberapa cara non-woven geotextile dapat mengurangi penggunaan material timbunan dan meminimalkan dampak lingkungan di atas, di antaranya:
● Lapisan drainase non-woven geotextile umumnya setebal beberapa milimeter sehingga dapat menggantikan lapisan drainase granular beberapa ratus milimeter.
● Non-woven geotextile juga dapat memperkuat dan memperkeras lapisan material timbunan yang dipadatkan sedemikian rupa, sehingga menunjukkan kinerja bantalan beban yang lebih baik daripada lapisan dua kali lebih tebal, dengan hanya menggunakan material timbunan.
5. Ramah Lingkungan
Lebih dari dua miliar ton sampah setiap tahun dihasilkan dengan setidaknya sepertiga dari jumlah sampah tersebut tidak dikelola dengan cara yang aman bagi lingkungan. Bertambahnya limbah yang diperkirakan mencapai 3 miliar ton pada 2050 membuat pengelolaan sampah secara bertanggung jawab menjadi sangat penting.
Perkembangan daur ulang dan ekonomi sirkular membuat pengolahan limbah menjadi semakin canggih dan efisien. Sebelumnya, sampah dibuang ke jalan atau dipindahkan ke lokasi 'pembuangan' jauh dari rumah dan orang. Hal ini dapat menyebabkan kontaminasi lokal dan polusi air pada air di bawah permukaan tanah, anak sungai, sungai, danau, dan lautan.
Di sinilah non-woven geotextile dapat memberikan solusi. Non-woven geotextile tidak hanya penting dalam menciptakan infrastruktur dan perlindungan lingkungan yang digunakan manusia setiap hari, namun juga menjadi komponen penting pengelolaan sampah. Sebab, non-woven geotextile membantu menahan sampah di tempat pembuangan sampah dan fasilitas pengolahan air.
6. Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Sehingga Mendukung Perputaran Ekonomi
Perputaran ekonomi merupakan respons penting terhadap kelangkaan dan biaya sumber daya alam yang semakin meningkat. Begitu juga terhadap dampak ekstraksi sumber daya, seperti degradasi lingkungan, hilangnya keanekaragaman hayati, dan bahaya bagi kesejahteraan manusia.
Non-woven geotextile sebagai geosintetik mendukung perputaran ekonomi dengan membantu menggunakan kembali dan mendaur ulang bahan limbah. Pendekatan ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah dan polusi, menjaga produk dan bahan tetap digunakan, dan meregenerasi sistem alam.
Geosintetik memungkinkan pemanfaatan bahan daur ulang agar dapat digunakan kembali untuk memberikan manfaat keberlanjutan yang lebih luas. Biasanya, bahan-bahan daur ulang ini meliputi:
Limbah konstruksi dan pembongkaran (CDW).
Limbah dari aktivitas penambangan.
Produk konsumen bekas seperti botol plastik dan ban kendaraan.
Setiap tahun, lebih dari 10 miliar ton limbah dari konstruksi dan pembongkaran dihasilkan, sebagian besar di antaranya berakhir di tempat pembuangan akhir. Pertambangan menghasilkan sekitar 200 miliar ton limbah setiap tahun yang juga dibuang ke tempat pembuangan akhir.
Namun, dengan menggunakan non-woven geotextile, sangat mungkin untuk:
Menggunakan kembali CDW sebagai pengisi untuk membangun jalan tak beraspal di tanah lunak, sehingga mengurangi TPA dan kebutuhan batu galian.
Membangun lereng yang lebih stabil, misalnya pada pemotongan rel kereta api, menggunakan sistem geosintetik/CDW.
Membuat lapisan sub-ballast untuk rel kereta api dengan kombinasi geosintetik dan limbah tambang halus yang dicampur dengan tanah setempat. Hal ini meningkatkan kekakuan track, mengurangi perawatan, dan memotong permintaan untuk ballast yang digali.
7. Membantu Mengatasi Masalah Pengendalian Banjir
Perubahan pola cuaca adalah salah satu efek utama dari perubahan iklim. Hal ini mengakibatkan kondisi cuaca lebih ekstrem yang memiliki dampak besar pada komunitas di daerah dataran rendah. Khususnya yang mengalami perubahan penggunaan lahan dalam skala besar ketika terkena dampak lingkungan risiko seperti banjir.
Untuk mengendalikan banjir, tanggul adalah bagian penting dari infrastruktur masyarakat. Tanggul harus dirancang dengan tujuan maksimal keselamatan. Umumnya, tanggul sering dibangun dari berbagai bahan yang tersedia secara lokal, misalnya tanah lokal yang menjadi sumber konstruksi paling hemat biaya. Namun, banyaknya variasi material ini, dan permeabilitasnya yang tercampur, membuatnya memiliki kekurangan dalam mengendalikan banjir.
Erosi permukaan sering dicegah dengan menggunakan batuan yang digali sebagai pelindung yang harus ditempatkan dengan tanah lain dalam lapisan bergradasi, tujuannya untuk mencegah hilangnya partikel tanah yang lebih halus. Masalahnya, gradasi batu yang benar sering kali sulit didapat dan ditempatkan.
Non-woven geotextile sebagai geosintetik dapat digunakan untuk memperbaiki tanggul dengan desain mutakhir. Solusi geosintetik yang digunakan dalam kombinasi dengan bahan-bahan alami telah terbukti mampu membantu mengatasi masalah pengendalian banjir dengan cara:
Memberikan kekuatan dan fleksibilitas
Kedap air dan drainase
Daya tahan dan ketahanan tinggi
Kontrol degradasi
8. Membantu Pencegahan Pencemaran Lingkungan
Erosi tanah dapat memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap sumber daya air, keanekaragaman hayati, dan kemampuan tanah untuk mendukung pertumbuhan vegetasi. Leaching dapat merusak air yang digunakan untuk minum, navigasi, rekreasi, dan irigasi. Belum lagi, sekitar 60% dari semua tanah yang hanyut berakhir sebagai sedimen di sungai, aliran, dan danau.
Kondisi ini secara langsung berdampak pada habitat satwa liar air, mendorong pertumbuhan alga berlebih, dan membuat semua badan air lebih rentan terhadap banjir, terutama saat ini di mana peristiwa badai berintensitas tinggi. Tanah yang terkikis juga sering membawa kelebihan pupuk, herbisida, pestisida, dan bahan kimia beracun lainnya ke dalam permukaan air.
Selain itu, erosi juga mengganggu struktur alami tanah dan kemampuannya untuk menyimpan air dan mendukung pertumbuhan vegetasi. Hal ini dapat menyebabkan pengurangan keanekaragaman hayati, air tanah imbuhan, unsur hara esensial, dan biota tanah. Nantinya, kondisi ini dapat merusak padang rumput, hutan, dan ekosistem alam lainnya.
Oleh karena itu, stabilisasi tanah sangat penting dalam mencegah erosi, membangun kembali vegetasi, dan mencegah semua efek negatif yang terkait dengan degradasi tanah. Non-woven geotextile sebagai material geosintetik dapat mencegah erosi, baik tanpa batas waktu atau sampai vegetasi dapat memantapkan dirinya, dalam berbagai aplikasi.
Berikut beberapa alasan mengapa material geosintetik seperti non-woven geotextile dinilai ideal dalam membantu pencegahan pencemaran lingkungan:
● Produk geosintetik dapat menahan dampak tetesan air hujan, mengontrol jumlah resapan air, dan melindungi benih vegetasi agar tidak copot, menjadikannya sebagai produk pilihan dalam desain pengendalian erosi rekayasa hijau.
● Struktur akar vegetatif yang diperkuat geosintetik mampu menjaga tanah tetap pada tempatnya.
● Geosintetik hampir selalu menurunkan jejak karbon yang terkait dengan erosi proyek kontrol, karena beberapa gulungan produk dapat dikirim ke lokasi proyek dengan kebutuhan transportasi minimal. Mereka sering menggantikan riprap yang ditambang dan fitur kontrol erosi beton yang terkait dengan tingkat biaya karbon yang jauh lebih tinggi.
● Material geosintetik seperti non-woven geotextile memiliki manfaat keamanan, terutama bila digunakan di perkotaan dan daerah pinggiran kota. Riprap batu (batuan buatan manusia yang digunakan untuk melindungi struktur garis pantai terhadap erosi air dan gelombang) bila ditempatkan di sepanjang jalan raya atau jalur pejalan kaki, dapat menimbulkan risiko kecelakaan bagi kendaraan dan pejalan kaki.
● Vegetasi tidak hanya menjadi alternatif lebih aman, namun juga lebih estetis. Non-woven geotextile sebagai material geosintetik siap untuk segera dipasang, atau sebagai bagian dari komposit struktur dengan vegetasi atau elemen penguat yang melayani rancangan fungsi produk.
Geosintetik menawarkan solusi satu atap yang hemat biaya, ramah lingkungan, dan pengendalian sedimen sekaligus memberikan dampak positif bagi lingkungan.
9. Mendukung SDG (Sustainable Development Goals)
Sustainable Development Goals (SDG) adalah blue print untuk menciptakan kondisi masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan. SDG diharapkan mampu menjadi solusi atas tantangan global yang dihadapi saat ini, termasuk perubahan iklim, kemiskinan, ketidaksetaraan, ketidakadilan, dan degradasi lingkungan.
Non-woven geotextile mendukung SDG karena memungkinkan aplikasi geosintetik yang tepat. Kontribusi signifikan non-woven geotextile terhadap SDG termasuk melestarikan sumber daya, akses ke air bersih, pengurangan emisi, perubahan iklim, dan isu-isu lingkungan lainnya.
Berkat berbagai aplikasi pembangunan berkelanjutan yang tersedia saat ini, non-woven geotextile mendukung SDG dengan banyak cara, di antaranya:
1. Penggunaan teknik sustainable yang memastikan pengurangan konsumsi energi dan emisi
Non-woven geotextile sebagai material geosintetik melakukan hal ini melalui:
● Pengurangan penggalian dan penempatan di lokasi
● Pengurangan pengangkutan material besar konstruksi
● Fasilitasi konstruksi yang lebih cepat dan sederhana
● Perpanjangan umur desain infrastruktur dan pengurangan perawatan
● Kontribusi pada produksi dan penyimpanan energi hijau
2. Mempertahankan dan melindungi permukaan dan air tanah dari kontaminasi
Non-woven geotextile melakukan hal ini melalui:
● Lapisan TPA dan penahanan limbah berbahaya
● Pengeringan dan pemurnian lumpur, serta sistem pagar lumpur
● Konstruksi lumpur dan tailing lagoon capping mengurangi tambang dan dampak tambang
● Penyimpanan air abu-abu untuk digunakan dalam irigasi dan bangunan
● Pelestarian pasokan air minum dan irigasi dengan melapisi saluran, bendungan, dan waduk
● Perlindungan gletser dan pelestarian sumber daya air terkait
● Pencegahan kontaminasi limpasan
3. Mengganti atau mengurangi bahan konstruksi lainnya
Sebagai material geosintetik, non-woven geotextile bisa mengganti atau mengurangi bahan konstruksi berikut ini:
● Pasir dan agregat
● Beton, kapur dan semen
● Baja
4. Melindungi dan menjaga lingkungan
Non-woven geotextile melakukan hal ini melalui:
● Fasilitasi pembuangan limbah nuklir
● Fasilitasi permukaan Sistem Drainase Perkotaan Berkelanjutan (SUDS)
● Fasilitasi pembangunan atap hijau dan biru
● Memungkinkan konstruksi pertahanan banjir yang tangguh dan hemat biaya
● Penyediaan pencegahan banjir darurat yang cepat di zona bencana
● Pertahanan pesisir menjaga properti dan habitat alami
● Pencegahan dan perlindungan longsoran dan longsoran batu
● Infrastruktur tahan gempa
5. Memungkinkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial
Non-woven geotextile melakukan hal ini melalui:
● Konstruksi lebih cepat dan hemat biaya
● Koneksi masyarakat melalui infrastruktur yang lebih tangguh
6. Solusi yang tiada bandingqnnya
Non-woven geotextile sebagai material geosintentik melakukan hal ini melalui:
● Perlindungan terhadap migrasi kontaminasi
● Mengizinkan konstruksi di atas kondisi tanah yang tidak dapat digunakan
● Penyediaan 'batuan buatan' (geosintetik berisi pasir) untuk perlindungan erosi
● Fasilitasi langkah pembangunan lereng hijau, tembok dan jembatan penyangga
Mempertimbangkan sederet fakta non-woven geotextile sebagai material geosintetik, apakah Anda jadi berminat untuk menggunakan non-wovengeotextile dalam proyek konstruksi? Jika iya, pertanyaan pertama yang muncul di benak Anda mungkin adalah di manakah material non-woven geotextile ini bisa didapat, terutama yang berkualitas baik.
Hadir sebagai solusi, Anda sekarang tak perlu susah-susah mencari perusahaan yang memproduksi non-wovengeotextile. Sebab, kini ada Geosinindo yang menyediakan aneka material geosintetik, termasuk bahan non-woven. Anda tak perlu ragu lagi soal kualitas karena Geosinindo hanya menyediakan produk berkualitas untuk seluruh pelanggan.
Anda bisa dengan tenang menggunakan non-woven geotextile karena Geosinindo memastikan kualitas setiap bahan yang dipakai. Material geosintetik dihasilkan melalui proses pengujian di Laboratorium Terakreditasi GAI-LAP. Proses tersebut membuat setiap produk Geosinindo dapat dipastikan telah sesuai spesifikasi dan bisa dipercaya. Standar internasional ketat yang juga diterapkan Geosinindo membuat seluruh material yang dihasilkan aman dan telah melalui proses produksi yang tepat.
Tidak hanya non-woven geotextile, Berbagai material geosintetik lain juga bisa Anda temukan di Geosinindo. Misalnya seperti vertical wick drain, geomembran, geogrid, anchorage wall, geosystem, material penyokong sistem drainase, geotekstil komposit, hingga material keberlanjutan lingkungan.
Geosinindo juga menyediakan sejumlah solusi yang melibatkan penggunaan material geosintetik. Mulai dari proyek perkuatan dasar timbunan, konstruksi jalan, filtrasi, percepatan konsolidasi, sistem lapisan kedap, proteksi erosi dan garis pantai, sistem drainase, hingga hidrolik dan rekayasa kelautan.
Bukan sekadar menyediakan produk geosintetik, Geosinindo juga menyediakan teknologi, aplikasi, dan teknik pemasangan tercanggih untuk memastikan kelancaran proyek Anda. Anda bisa segera mendapatkan bahan non-woven geotextile dan material geosintetik lain hanya di Geosinindo. Silakan klik di sini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut!
Comments