Proses Terjadinya Erosi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), erosi adalah sebuah kondisi pengikisian permukaan bumi oleh tenaga yang melibatkan pengangkatan benda-beda seperti air mengalir, es, angin, dan gelombang atau arus. Erosi banyak terjadi di permukaan lereng yang sulit ditanami dengan vegetasi.
Proses terjadinya erosi adalah sebagai berikut:
Proses Terjadinya Erosi
Tahap pertama terjadinya erosi adalah soil detachment. Pada tahap ini, partikel tanah terangkat dari permukaan akibat adanya gaya dari luar (air). Setelah partikel tanah terangkat/terlepas, partikel tanah itu berpindah ke titik yang lain. Sehingga akhirnya partikel tanah telah mengalami deposition, atau telah berada di posisi lain.
Namun proses terjadinya erosi ini bukan berarti selalu sesuai dengan urutannya. Bisa juga erosi langsung terjadi pada tahap yang kedua bahkan ketiga. Hal ini tergantung pada ukuran partikel tanah dan laju aliran air yang ada. Ini bisa dilihat pada grafik mekanisme erosi berdasarkan Mitchell (1976) berikut:
Grafik Mekanisme Erosi
Mekanisme Erosi
Kategori Erosi
Secara umum, kategori penanganan erosi dibagi menjadi dua kondisi. Kondisi basah dan kondisi kering. Pada kondisi basah, permukaan lereng yang tererosi berbatasan langsung dengan air. Permukaan lereng menerima aliran air secara permanen atau temporary seperti aliran pada sungai, danau atau pantai. Sedangkan pada kondisi kering, permukaan tererosi akibat menerima air hujan dan/atau aliran permukaan.
Kondisi Kering Kondisi Basah
Penanganan Erosi Dengan Geosintetik (Kondisi Kering)
Untuk penanganan erosi kondisi kering, yang perlu diperhatikan adalah harus memelihara permukaan lereng supaya bisa tervegetasi dengan baik.
Penanganan Erosi Kondisi Kering
Jika tanah pada permukaan lereng merupakan tanah yang mudah tererosi, maka diperlukan Erosion Matt untuk menahan tanah dan vegetasi di permukaan lereng. Diperlukan atau tidaknya Erosion Matt bisa dilihat pada grafik berikut:
Grafik Penanganan Dengan Erosion Matt
Material dari geosintetik yang digunakan adalah Geocell (a) atau Geomat (b).
Material Geosintetik Penanganan Erosi
Penanganan Erosi Dengan Geosintetik (Kondisi Basah)
Pada erosi kondisi basah, maka penanganannya adalah bukan melawan alam tapi bekerja Bersama alam. Karena adanya aliran air, maka diperlukan penutup pada permukaan lereng. Pada kondisi basah, tidak bisa menggunakan penanganan dengan menggunakan vegetasi. Karena dengan adanya aliran air, bisa terjadi hal hal seperti yang digambarkan berikut.
Erosi Kondisi Basah
Material geosintetik yang digunakan adalah Concrete Mattress (a) atau Sand Filled Mattress (b). Keduanya adalah material geosintetik dua lapis yang dijahit kemudian diisi dengan material pengisi yang sesuai dengan namanya.
Material Geosintetik Penanganan Erosi
Comentários