Jika sebelumnya banyak digunakan untuk aplikasi pertanian, geomat sekarang lebih umum digunakan untuk keperluan industri, perusahaan, serta perumahan. Gulungan geomat ini bisa disebut sebagai masa depan desain dan tata letak tanah karena materialnya dapat menjaga sekaligus menahan benih tanaman juga tanah yang dimasukkan ke dalamnya.
Desain tiga dimensi geomat dibuat dengan bahan sintetis yang bisa meloloskan air seperti polimer dan polypropylene. Campuran kedua bahan sintetis ini lantas disatukan dengan teknologi termal yang meningkatkan umur dan ketahanan material geomat terhadap cuaca.
Untuk mengenal lebih baik pengertian serta manfaat geomat, terutama perannya dalam konservasi lahan, mari simak artikel di bawah ini.
Apa itu geomat?
Menumbuhkan vegetasi atau rumput di lereng tidaklah selalu mudah dilakukan, apalagi karena sifat tanah yang tidak subur di lereng. Bisa juga karena curah hujan yang sedikit atau sangat deras di daerah itu, sehingga proses vegetasi selalu gagal. Padahal, lereng yang gundul memiliki risiko mengalami erosi lebih tinggi. Jika berada di dekat jalan, lereng bisa longsor dan merugikan banyak jiwa.
Dalam kasus ini, ada satu produk geosintetik berupa karpet pengontrol erosi tiga dimensi yang disebut dengan geomat. Karpet ini dapat membantu menghadapi erosi karena ketahanan tanah akan diperkuat dengan geomat. Kita juga bisa menempatkan beberapa lapisan tanah yang subur pada karpet ini untuk mendorong pertumbuhan vegetasi.
Dengan memperkuat tanah selama masa pertumbuhan vegetasi, geomat secara signifikan juga meningkatkan pengembangan sistem akar yang kuat dan lebih dalam.
Bahan pengontrol erosi yang ada dalam geomat dibuat dengan poliester yang diperkuat untuk intergradasi geogrid. Bahan lainnya bisa juga berupa polyethylene dengan densitas tinggi untuk memungkinkan pengembangan akar yang lebih kuat dan lebih dalam.
Sekilas tentang geosintentik
Di atas disebutkan bahwa geomat adalah bagian dari geosintetik. Secara umum, geosintetik mengacu pada produk yang terbuat dari bahan polimer dan diterapkan sebagai komponen kunci dalam struktur atau sistem untuk mencapai tujuan rekayasa.
Dari pengertian katanya, Geo berarti bumi dan Sintetik berarti buatan. Jadi, bisa disimpulkan bahwa geosintetik adalah suatu bahan atau material buatan manusia yang digunakan dalam pekerjaan yang berhubungan dengan bumi, batu, atau tanah.
Penggunaan geosintetik biasanya ditemukan pada proyek sipil, transportasi, geoteknik, lingkungan, kelautan, dan rekayasa pembangunan swasta seperti jalan, rel kereta api, tanggul, dinding, dan lainnya.
Bagaimana karakteristik geomat?
Geomat menggunakan struktur tiga dimensi yang tembus air. Struktur ini terbuat dari bahan-bahan polimer yang disambungkan menggunakan metode termal. Berkat struktur tiga dimensi geomat, lapisan atas tanah akan terlindungi dan akar tanaman yang bertunas dapat tumbuh dengan baik tanpa takut tergeser.
Struktur tersebut dimanfaatkan untuk tujuan mengamankan bagian tanah, pangkal akar rumput, atau tanaman kecil. Sebagai hasilnya, terbentuklah kesatuan lapisan tanah yang memiliki ketahanan cukup besar terhadap aliran air dan gerakan tanah.
Untuk meningkatkan kekuatan leren, geomat harus digunakan bersama-sama dengan geosains dan geotekstil. Semua material tersebut dapat dengan mudah dipasang, sehingga proses ini tidak memerlukan personel dengan keahlian khusus.
Jika disimpulkan, ada beberapa karakteristik geomat yang bisa kita lihat:
Transportasi dan pemasangan geomat relatif mudah dan cepat.
Desain struktur melingkar khusus menahan benih dan tanah di tempatnya serta menguntungkan vegetasi.
Alternatif metode perlindungan lereng dan tanah erosi yang lebih ramah lingkungan.
Apa keunggulan penerapan geomat?
Proses erosi yang terjadi karena air atau angin tidak bisa dihentikan oleh manusia. Oleh karena itu, kita hanya bisa membantu mencegah erosi terjadi. Karena alam tidak memiliki cara untuk mencegah hal ini terjadi, geomat hadir sebagai alternatif yang efisien.
Keuntungan dari geomat adalah penggunaan bahan baku ramah lingkungan yang dipakai untuk proses pembuatannya. Dibandingkan dengan konstruksi beton, batu, atau aspal yang tidak ramah lingkungan, bahan-bahan pembuat geomat sama sekali tidak berbahaya bagi keamanan lingkungan. Kita pun tidak perlu khawatir geomat akan mencemari lingkungan.
Permukaan geomat yang terbuka mendorong perkecambahan akar, sehingga lereng akan cepat ditumbuhi vegetasi dan dengan demikian menjamin pengendalian erosi. Selain itu, geomat juga tahan terhadap efek lingkungan yang merugikan. Geomat tidak akan rusak karena terpapar radiasi sinar ultraviolet, embun beku, panas, maupun perubahan suhu yang ekstrim.
Geomat melindungi lereng dan permukaan horizontal. Risiko kerusakan erosi dapat dihilangkan, bahkan di daerah yang sulit dan lereng yang curam, dengan memilih material tepat dan melakukan pengamatan teknik perakitan yang cermat.
Geomat diaplikasikan untuk apa saja?
Kegunaan utama karpet geomat adalah untuk mencegah terjadinya erosi tanah. Material ini bisa diaplikasikan untuk menciptakan vegetasi di sepanjang bibir sungai, tepi kolam, dan lereng gunung yang rawan longsor. Saat digunakan bersama geotekstil, pondasi serta tahanan bantalan akan menjadi makin kuat.
Permukaan lereng yang ditanami benih akan terlindungi dari cuaca dengan keberadaan geomat. Bahkan kita bisa menghemat biaya konstruksi hingga tujuh kali lebih rendah dengan geomat, jika dibandingkan dengan lereng beton, batu, atau shotcrete.
Geomat siap digunakan dalam bidang geoteknik, konstruksi, dan industri lainnya untuk berbagai keperluan. Dalam aplikasi perumahan dan industri, gulungan karpet ini digunakan untuk memperbaiki rumput, akar tanaman kecil, dan elemen tanah. Umumnya, geomat yang baik adalah yang terbuat dari lapisan setebal 10-20 mm, sehingga membuat produk ini sangat serbaguna untuk konservasi lahan.
Selain itu, geomat juga berguna dalam konstruksi jalan untuk:
Memperkuat berbagai lereng, penurunan tanah dan tanggul.
Lansekap permukaan.
Konstruksi situs yang diberi lapisan tanaman alami.
Memperkuat garis pantai yang bermasalah.
Konstruksi green roof (taman atap) dan untuk desain lansekap.
Apakah ada tipe-tipe geomat?
Dalam praktiknya, tidak hanya ada satu tipe geomat yang dipakai. Dilihat dari material pembuatnya, berikut ini adalah beberapa tipe geomat:
1. Geomat dari serat alami
Geomat pengendali erosi yang dibuat dari serat alami dapat terurai secara alami juga. Biasanya, bahan pembuatnya bisa seperti rami atau sabut kelapa. Gulungan karpet geomat yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti ini tak hanya mencegah erosi tanah, tapi juga mempertahankan kelembapan dari hujan untuk waktu yang lebih lama.
Nantinya, gulungan geomat ini akan berubah menjadi kompos setelah terurai dan membusuk. Semua faktor tersebut berkontribusi pada pertumbuhan vegetasi yang baik. Selain itu, karena dapat terurai secara hayati (biodegradable), geomat rami dan sabut kelapa ini ramah lingkungan karena bisa diuraikan oleh organisme hidup.
1.1. Jute Geomats
Jute geomat terbuat dari benang rami yang tentunya ramah lingkungan. Memiliki struktur jaring terbuka, material ini juga dikenal sebagai “Open Weave Geo-jute”. Kadang-kadang, dipakai juga jenis geomat lainnya dengan serat anyaman yang lebih padat.
Dengan menggunakan geomat rami untuk pengendalian erosi, partikel tanah, benih, serta akar rumput akan ditahan dengan aman di lokasi aslinya tanpa copot. Jaring geomat ini memiliki daya serap air yang tinggi, yang mempertahankan kelembapan untuk pertumbuhan vegetasi.
Setelah musim hujan pertama, vegetasi berbiji dan tumbuh di seluruh permukaan yang diberi geomat sehingga melindungi lereng dari erosi. Penelitian di lapangan menunjukkan bahwa geomat rami memiliki umur sekitar 1 sampai 2 tahun. Waktu ini cukup untuk sepenuhnya mendorong pertumbuhan vegetasi di lereng yang gundul.
Setelah vegetasi berhasil tumbuh dan berkembang, tujuan pemasangan karpet geomat telah tercapai. Seperti yang disinggung di atas, karena material ini dapat terurai secara hayati, setelah akhir masa pakainya, jaring akan terurai dan menambahkan nutrisi ke tanah.
1.2. Coir Mats
Geomat sabut kelapa—juga dikenal sebagai “Coir Woven Bhoovastra”—adalah jenis lain dari geomat bahan biodegradable yang dapat digunakan secara efektif dengan cara yang mirip dengan geomat rami. Gulungan karpet sabut kelapa ini biasanya memiliki panjang 50 meter dan lebar antara 1 meter sampai 4 meter.
Geomat sabut hancur jauh lebih lambat daripada geomat rami dengan umur di lapangan yang diharapkan bertahan sekitar 2 sampai 3 tahun. Alhasil, geomat ini memberikan perlindungan ke lereng untuk waktu yang lebih lama pula.
Bahan dasar sabutnya juga tahan terhadap air asin dan menyediakan wadah ekologis untuk pertumbuhan vegetasi dengan cepat. Karena memiliki kapasitas penyerapan radiasi sinar matahari seperti tanah alami, tidak ada risiko pemanasan berlebih saat menggunakan geomat sabut.
Selain itu, dengan cara yang serupa geomat rami, jaring geomat sabut juga dapat memecah limpasan dari hujan lebat dan menghilangkan energi air yang mengalir. Sabut kelapa di dalam karpet juga mendorong pertumbuhan vegetasi baru dengan menyerap air dan mencegah tanah bagian atas mengering.
Namun, meski memiliki kelebihannya, kelenturan mengikuti kontur dan daya serap air geomat sabut cenderung lebih rendah daripada geomat rami.
2. Geomat dari serat sintetik
Jenis geomat lainnya terbuat dari bahan sintetis, terutama polymeric monofilament. Geomat ini digunakan ketika lapisan tanah subur yang tebal harus diisi dan karpet geomat harus bertahan lebih lama—dibandingkan dengan geomat dari bahan alami. Jenis geomat ini juga tersedia dalam berbagai konfigurasi yang bisa dipilih sesuai kebutuhan.
Jika lereng yang akan dilindungi bersifat curam dan/atau terdapat banyak bongkahan batu berukuran kecil (dan lainnya), digunakanlah geomat yang diperkuat. Diperkuat seperti apa? Kawat atau kabel baja dengan daya tarik tinggi ditenun di sepanjang geomat pada saat pembuatannya. Ini supaya meskipun ada banyak bongkahan batu yang bergeser di atasnya, geomat akan bisa merenggang tanpa rusak.
Bagaimana tahap instalasi geomat?
Setelah tahu tipe-tipe geomat apa saja yang tersedia di pasaran, sekarang kita akan mencari tahu bagaimana sebenarnya tahap pemasangan material ini.
1. Persiapan lokasi
Untuk aplikasi geomat di lereng dan saluran, siapkan lokasi dengan merujuk pada spesifikasi desain (grade tanah, geometri, pemadatan tanah, dan lainnya). Area tersebut kemudian harus dicek untuk memastikan tidak ada gumpalan tanah, akar, batu, atau jejak kendaraan dengan ukuran yang sangat signifikan.
Cek juga apakah ada lubang di area pemasangan gulungan geomat. Setiap lubang wajib diisi agar permukaan peletakannya bisa padat dan rata. Hal ini untuk memastikan geomat yang digelar agar pas dengan kondisi permukaan tanah.
Hindari melakukan proses pemasangan karpet geomat dalam kondisi basah atau di tanah yang terlalu lembap karena ini dapat menyebabkan pemadatan berlebih pada tanah.
2. Instalasi
Saat melakukan instalasi geomat, perlu untuk melakukan penggalian parit angkur. Gunanya adalah untuk mengikat geomat dengan aman ke permukaan tanah. Ukuran parit angkur yang baik setidaknya selebar 300 mm dengan kedalaman 300 mm. Untuk pengaplikasian di lereng, angkur dibuat dengan menggali parit di luar puncak lereng sedalam minimal 600 mm.
Ini dengan catatan bahwa cara aplikasi, jenis tanah, kemiringan saluran, dan beberapa faktor lain akan memengaruhi variasi detail parit angkurnya.
Geomat akan diinstal ke dalam parit, lalu diikat di bagian bawah parit menggunakan pin atau staples berbentuk ‘U’. Ukuran pin ini minimal berdiameter 8 mm dan biasanya sepanjang 150-300 mm. Meski begitu, hal ini juga tergantung pada konsistensi dari tanah sub-grade yang akan diberi geomat. Jarak antar pinnya maksimum terpisah sejauh 1 meter di sepanjang parit.
Supaya geomat tidak rusak, parit kemudian akan diisi ulang kembali sebelum dipadatkan sedemikian rupa. Gulungan geomat hanya akan bisa dibuka dan diisi di lereng setelah material terangkur di puncak.
3. Penempatan geomat
Setelah terangkur, tempatkan geomat dengan menggelindingkan gulungannya ke bawah, menuruni lereng atau saluran. Karena menggunakan lebih dari satu gulung geomat, tepi-tepinya yang tumpang tindih sebaiknya tidak kurang dari 100 mm. Sementara bagian ujung ke ujung geomat sebaiknya juga saling tumpang tindih dan tidak kurang dari 750 mm. Area yang saling bertumpuk ini harus menghadap ke arah aliran air.
Tumpuk tepi-tepi dari dua gulung geomat, kemudian kencangkan dengan menggunakan pin atau staples berbentuk ‘U’. Lakukan ini di tanah dengan interval 1-2 meter, tapi perhatikan juga geometri kemiringan atau salurannya. Bagian tengah gulungan geomat perlu juga dikencangkan dengan aman.
Gulungan geomat harus selalu digelar agar selalu memiliki kontak dengan tanah sepanjang waktu. Setelah geomat dipasang, cek kembali dan tambahkan pengencang ekstra sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan agar geomat bersentuhan erat dengan permukaan tanah.
4. Pengisian geomat
Tahapan pengisian geomat dapat dilakukan secara manual atau dengan alat-alat berat. Pertama-tama, tempatkan pasir atau tanah yang sesuai dengan lapisan dasar secara hati-hati di atas geomat. Hal ini untuk menahan lapisan geomat agar tidak bergerak saat penimbunan kembali.
Tutupi geomat secara perlahan-lahan dengan lapisan pasir yang disetujui (bukan sembarang pasir) atau bahan pengisi yang sesuai ke bagian atas pipa distribusi. Proses ini membutuhkan kehati-hatian yang ekstra agar tidak ada material timbunan yang jatuh dari ketinggian lebih dari 45 cm.
Material penutup akhir yang akan ditempatkan di atas pasir haruslah bersih dan tidak tercampur dengan batu besar (tidak lebih dari 4 cm) ataupun puing-puing. Material penutup ini harus cocok untuk menanam rumput.
Material penutup ini harus dibuat bertingkat untuk mengarahkan hujan badai serta air permukaan agar menjauh dari sistem. Untuk menstabilkan tanah setelah pengisian geomat, segera tanami dengan benih dan taburkan mulsa ke area yang terdampak.
Di mana bisa mendapatkan produk untuk geomat?
Jika Anda membutuhkan geomat yang berkualitas, ada VelkoSeal® / Polyfelt® Enviromat dari Geosinindo. Keduanya adalah Clay Liner geosintetik, penghalang hidrolik buatan pabrik yang terdiri dari lapisan bentonit atau bahan permeabilitas sangat rendah lainnya yang didukung oleh geotekstil dan/atau geomembran. Pembuatannya dibuat secara mekanis dengan jarum, jahitan, atau perekat kimia.
VelkoSeal® adalah enviromat yang terbuat dari polypropylene geotekstil berkualitas dan natural sodium bentonit berkualitas premium. Enviromat diperkuat oleh serat berkekuatan tinggi dengan di seluruh panjang dan lebarnya yang direkatkan secara termal.
Material ini memiliki ketahanan yang tinggi terhadap zat kimiawi dan tusukan. Bisa diaplikasikan ke situs yang basah, VelkoSeal® cocok digunakan untuk kanal, bendungan, ataupun waduk. Sifat permeabilitasnya rendah, mudah dipasang, tidak butuh pemeliharan, serta tidak ada efek lingkungan yang merugikan.
Sedangkan, Polyfelt® adalah geotekstil yang terdiri dari benang poliester modulus tinggi yang dijahit ke filamen polypropylene. Teknik ini memungkinkan pengangkutan beban maksimum yang efisien sekaligus drainase dan perlindungan pada benang penguat poliester sehingga tak akan mudah rusak saat proses pemasangan.
Karena digabung dengan filamen penguat, Polyfelt® memiliki fungsi optimal sebagai bahan pemisah dan penguat. Kelebihan lain material ini adalah mudah diinstal, sehingga cocok digunakan untuk penguatan tanah granular maupun kohesif. Dengan kekuatan tarik yang tinggi, material ini tidak akan mudah mulur atau renggang.
Geomat adalah solusi ramah lingkungan yang berguna untuk mencegah erosi tanah dan memastikan revegetasi terjadi dengan cepat. Geomat menciptakan permukaan tanah yang lebih tahan terhadap efek erosi air, sehingga erosi pun bisa dikurangi hingga lebih dari 50% dengan penggunaan geomat ini.
Geosinindo menawarkan geomat berkualitas tinggi karena produk dan layanannya berstandar internasional—dan kualitas barang-barangnya dapat dipertanggungjawabkan. Untuk informasi lebih lanjut mengenai geomat terbaik dari Geosinindo, klik di sini sekarang!
Comments